LOKAKARYA PUTIH ABU – ABU se_KAB. BULUKUMBA
Pendidikan bagi masyarakat dipandang
sebagai “human investment”, ini berarti bahwa secara historis maupun filosofis,
pendidikan telah ikut mewarnai dan menjadi landasan moral, dan etik dalam
proses pembentukan jati diri bangsa. Salah satu bukti otentiknya sebagaimana
dinyatakan dalam tujuan pendidikan nasional (UUSPN Bab II pasal 4). Sasaran
pendidikan sebagaimana dimaksudkan dalam tujuan pendidikan nasional adalah
tercapainya manusia seutuhnya, yang ciri utamanya beriman dan bertakwa kepada
tuhan, dengan berbagai atribut lainnya yang menyangkut dimensi cipta, rasa dan
karsa (kognitif, afektif, dan psikomotorik).
Pendidikan dengan demikian menjadi
variabel yang tidak dapat diabaikan dalam mentransformasi pengetahuan,
nilai-nilai dan keterampilan yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan. Dalam konteks ini, pendidikan memiliki dua fungsi utama,
yaitu fungsi konservatif dan progressif. Fungsi konservatif pendidikan adalah
bagaimana mewariskan dan mempertahankan identitas dan cita-cita suatu masyarakat.
Sedang fungsi progressif pendidikan adalah bagaimana aktivitas dapat memberi
pembekalan dan pengembangan pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan sehingga
generasi penerus memiliki kemampuan dan kesiapan dalam menghadapi tantangan
kehidupan masa depan.
Cita-cita dan harapan mulia itu tentunya harus memiliki dukungan
yang kuat dari berbagai komponen, diakui atau tidak dunia pendidikan tidak
pernah lepas dari segala ketergantungan dan pengaruh sosial suatu bangsa.
Idealnya pendidikan haruslah bersih dan lepas dari segala bentuk apapun agar
jalan yang dilaluinya menjadi lebih independen dan dapat survive dalam
kondisi apapun.
Sejarah pendidikan bangsa ini memiliki
kisah yang tidak menyenangkan hanya kesedihan yang selalu menyertainya, setelah
hidup lama pada masa otoriter, represif, dan anti demokrasi yang memaksa dan
menjadikan dunia pendidikan sebagai jalur alternatif bagi usaha kelanggengan
kekuasaan dan kepentingan. Kondisi tersebut mengakibatkan ketimpangan dan
kesenjangan sosial, meminjam istilah freire, hal demikian merupakan sebuah
penindasan yang pada akhirnya menghancurkan tatanan moral dan harkat
kemanusiaan (dehumanisasi).
Setelah arus reformasi lahir dimana
“keran” kebebasan dan demokrasi terbuka lebar agaknya dunia pendidikan dapat
kembali “tersenyum” dan menghidupkan rasa percaya diri serta sikap optimis yang
telah lama mati demi mewujudkan cita-cita. Namun akibat interpretasi yang
berbeda-beda dalam memahami dan memaknai reformasi sebagai titik balik kearah
perbaikan menjadikan arah pendidikan tidak menentu dan cenderung mengikuti
arus, kebijakan dari kelompok elemen bangsa yang mengaku juru selamat, hal itu
merupakan indikasi bahwa peran dan keadaan politik suatu bangsa sangat
mempengaruhi eksistensi pendidikan.
Untuk itulah agar pendidikan memiliki
visi, misi, dan orientasi yang jelas, perlu adanya kesepakatan yang harus
dilakukan oleh segenap elemen negeri ini, terutama pemegang kebijakan politik
agar sama-sama komitmen dalam mewujudkan pendidikan yang humanis dan anti
penindasan.
Mengerucut dalam lingkaran pendidikan
di Kabupaten Bulukumba, perlu suatu tatanan pengembangan orientasi pendidikan
kearah pengembangan pendidikan berkarakter. Diharapkan para siswa atau pun para
guru mampu memliki keterampilan sebagai nilai plus dalam mewujudkan tujuan dan
cita-cita bersama. Kurang lebih 4.000 siswa setiap tahun menyelesaikan studinya
di Tingkat SMA/Sederajat di Kabupaten Bulukumba. Pertanyaannya, apakah semua
sudah terserap di berbagai lingkungan masyarakat dalam rangka perbaikan taraf
kehidupan.
Melalui kegiatan “LOKAKARYA PUTIH ABU-ABU” pada 27 Januari 2013 mendatang, ini
diharapkan menjadi wadah kebersamaan dari sebuah kesepakatan yang lahir atas
nurani bangsa, bukan sekedar janji semu yang selalu manis diungkapkan. Itu
semua harus diwujudkan untuk membuat tatanan sistem pendidikan yang kokoh yang
dapat mengawal arus reformasi ini kearah perbaikan. Tema yang dipakai untuk acara ini adalah “Meraih Impian
dengan Investasi Pendidikan”.
Kembali melihat acara tahunan Kerukunan Keluarga
Mahasiswa Bulukumba yang paling rutin dilaksanakan adalah acara TRY OUT AKBAR.
Namun, kali ini konsep kegiatan yang dilakukan telah diubah demi dan kegiatan
demi kegiatan pun mulai ditambahkan. Itulah dasar perubahan nama kegiatan dari TRY OUT AKBAR UN menjadi LOKAKARYA PUTI ABU
– ABU 2013.
Konsep kegiatan kali ini sangat jauh berbeda dari konsep kagiatan –
kegiatan tahun lalu. Munculnya generasi – genarasi baru di KKMB maka
memunculkan pula banyak pemikiran – pemikiran baru tentang rancangan kegiatan.
Jenis kegiatan yang jadi pembeda kegiatan kali ini adalah dengan adanya SEMINAR MOTIVASI yang juga akan
didapatkan siswa pada hari yang sama tersebut, kemudian siswa yang datang pula akan diberikan
sosialisasi beasiswa Bidikmisi dan puluhan beasiswa sejenis yang ada di ruang
lingkup kampus Unhas(kerjasama KKMB dengan Ikatan Keluarga Bidikmisi/IKAB
UNHAS) dan sosialisasi jalur masuk Universitas Hasanuddin.
Pada kegiatan kali ini, pihak panitia pelaksana bersama unsur warga KKMB
akan menghadirkan Wakil Rektor III bag. Kemahasiswaan Universitas Hasannuddin
yaitu ayahanda Ir. Nasaruddin
Salam, M.T dan Dekan Kehutanan Unhas ayahanda ayahanda Prof.Dr.Ir.H.Muh. Restu, M.P yang kedua – duanya
adalah sedikit dari sekian banyak pemimpin di birokrasi Unhas asal Bulukumba.
Belum lagi pemimpin di Lembaga Kemahasiswaan yang notabene adalah putra daerah
tercinta (Bulukumba) yang sekarang masih aktif di KKMB.
Maka dari itu
sepatutnyalah kita berbangga terlahir sebagai putra daerah Bulukumba, untuk itu
kita sebagai generasi penerus harus mengembangkan potensi – potensi yang kita
miliki masing demi nama daerah kita, demi masa depan kita, demi orang tua kita,
dan demi institusi pendidikan yang dari dulu sampai sekarang telah memberi kita
banyak pelajaran berharga.
Azrul Amar( Forestry
Management )
Koord. Humas
Lokakarya Putih Abu – Abu.(085396087488)
·
Dinar Al Qadri ( Law
Department )
·
A. Rezky Setyawan (
Maritime and Fishery Science Department )
·
A. Rezky Agustiani
Ningsih ( Forestry Management )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar