Rabu, 30 Januari 2013

Mahasiswa Indonesia di Jepang, Terbanyak ke-8



Jepang memiliki ikatan yang kuat dengan Indonesia di bidang pendidikan dan kebudayaan. Terbukti, mahasiswa Indonesia yang belajar di Jepang pada tahun 2010 mencapai 2.190 orang. Jumlah itu menempati urutan kedelapan, setelah China, Korea, Taiwan, Vietnam, Malaysia, Thailand, dan Amerika Serikat. Namun Indonesia menempati peringkat IV jika dilihat dari kawasan ASEAN.
Duta Besar Jepang untuk Indonesia Yoshinori KATORI dalam kuliah umumnya di Universitas Hasanuddin (Unhas), Selasa (4/10) mengatakan, jumlah mahasiswa Indonesia ini meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun 1997 yang hanya 1.070 orang.  
‘’Jumlah orang yang belajar bahasa Jepang di Indonesia 720 ribu orang, menempati peringkat ke-3 di seluruh dunia. Berarti, 5 orang yang belajar bahasa Jepang di luar negeri, salah satunya adalah orang Indonesia,’’ kata Yoshinori KATORI yang didampingi Rektor Unhas Prof.Dr.dr.Idrus A Paturusi, Wakil Rektor I Unhas Prof. Dr. Dadang Ahmad Suriamiharja, Bupati Bantaeng, Prof.Dr. Ir. H. M.Nurdin Abdullah, M.Agr. dan Kepala Perwakilan Jepang di Makassar Nobori Nomura.
Dubes yang lulusan Fakulty of Economics Hitotsubashi University Jepang 1973 ini mengatakan, perlu lebih banyak lagi mahasiswa Jepang datang ke Indonesia agar dapat bersinggungan langsung dengan orang dan budaya Indonesia. Hal ini dimaksudkan agar dapat lebih memahami tentang Indonesia. Dia berharap semakin banyak orang Jepang yang tertarik dengan Indonesia.
Menurut Yoshinori KATORI, Universitas Hasanuddin merupakan perguruan tinggi yang memiliki paling banyak pengajar dengan pengalaman bersekolah di Jepang.  Di antara 3.000 alumni Jepang di Indonesia, sekitar 200 orang berada di Universitas Hasanuddin.
‘’Bapak Idrus sendiri adalah alumni Jepang dan sangat perhatian kepada Jepang. April lalu, beliau mengunjungi wilayah bencana dan bekerja sama dengan Asian Medical Doctor of Asia (AMDA)  Jepang untuk memberikan bantuan kepada para korban gempa dahsyat di wilayah timur Jepang. Sekali lagi saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih  atas bantuan Anda semua terhadap bencana gempa tersebut,’’ kata Yoshinori KATORI yang sejak Maret 2011 menempati posnya di Indonesia.
Ketika berdialog dengan para mahasiswa unhas. Yoshinori KATORI mengatakan, Jepang tetap member perhatian besar dalam peningkatan kualitas lingkungan di Indonesia. Program ini antara lain melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) maupun melalui Japan Fundation. Namun dia berjanji setelah kembali ke Jakarta akan membahas rencana kegiatan ini selanjutnya.
Dubes juga memandang penting mengenai perlunya pengelolaan budi daya perikanan dan tidak hanya terfokus pada kegiatan perikanan tangkap. ‘’Khusus dalam pertukaran pemuda, Jepang memiliki kapal Pemuda ASEAN yang diikuti par pemuda dari seluruh Negara ASEAN dan Jepang,’’ ujarnya.
Rektor Unhas Idrus A Paturusi ketika menyambut tamunya di Ruang Senat Unhas mengatakan, atas bantuan Jepang banyak program dilaksanakan di Unhas. Yang tidak dapat dilupakan adalah kerja sama dengan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan dalam bentuk pengadaan ‘set net’ di Teluk Bone, yakni bentuk alat tangkap yang ramah lingkungan. Jepang pun membantu dalam peningkatan pelestarian kampus Unhas dan pembangunan Kampus Fakultas Teknik di Kabupaten Gowa.
‘’Saat ini banyak dosen senior Unhas merupakan alumni Jepang dan saat ini sejumlah dosen yunior sedang mengikuti pendidikan lanjutan di Jepang,’’ ujar Idrus yang kemudian mengantar tamunya meninjau Rumah Sakit Unhas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar